Proteksi Katodik ( Cathodic Protection)


Proteksi Katodik ( Cathodic Protection) adalah teknik yang digunakan untuk mengendalikan korosi pada permukaan logam dengan menjadikan permukaan logam tersebut sebagai katoda dari sel elektrokimia. Proteksi katodik ini merupakan metode yang umum digunakan untuk melindungi struktur logam dari korosi. Sistem proteksi katodik ini biasanya digunakan untuk melindungi baja, jalur pipa, tangki, tiang pancang, kapal, anjungan lepas pantai dan casing (selubung) sumur minyak di darat.
Proteksi katodik merupakan salah satu metoda yang banyak digunakan pada proses pencegahan dan penurunan umur pakai material oleh korosi. Korosi dapat dikurangi sampai nol dan bila system mampu dipertahankan akan memberikan proteksi yang baik. Selain itu proteksi katodik merupakan cara yang efektif dalam mencegah stress corrosion cracking (retak karena korosi). Proteksi katodik paling banyak digunakan untuk baja karbon dengan kecepatan korosi yang sedang dan  biasanya dikombinasikan dengan proses pelapisan.
Proteksi katodik dihasilkan dari polarisasi katodik dari permukaan logam yang terkorosi untuk menurunkan kecepatan korosi. Misalkan besi yang terkorosi dalam larutan elektrolit, maka reaksi pada anoda dan katoda adalah:
Fe àFe2+ + 2e
O2 +2H2O + 4e à4OH-


Polarisasi katodik system di atas dari potensial korosi, Ecorr yang menurunkan kecepatan reaksi setengah sel:
·         Dengan adanya penambahan electron, reaksi akan bergeser dari arah kanan ke kiri.
·         Dengan adanya penambahan electron, akan meningkatkan kecepatan reduksi O2 dan pembentukan OH-.
Proteksi katodik terbagi ke dalam 2 macam yaitu :
1.      Impressed current (arus tanding)

Untuk struktur (bangunan) yang lebih besar, anoda galvanik tidak dapat secara ekonomis mengalirkan arus yang cukup untuk melakukan perlindungan yang menyeluruh. Sistem Impressed Current Cathodic Protection (ICCP) menggunakan anoda yang dihubungkan dengan sumber arus searah (DC) yang dinamakan cathodic protection rectifier. Anoda untuk sistem ICCP dapat berbentuk batangan tubular atau pita panjang dari berbagai material khusus. Material ini dapat berupa high silikon cast iron(campuran besi dan silikon), grafit, campuran logam oksida, platina dan niobium serta material lainnya.
            Tipe sistem ICCP yang umum untuk jalur pipa terdiri dari rectifier bertenaga arus bolak-balok (AC) dengan output arus DC maksimum antara 10 - 50 ampere dan 50 volt. Terminal positif dari output DC tersebut dihubungkan melalui kabel ke anoda-anoda yang ditanam di dalam tanah. Banyak aplikasi menanam anoda hingga kedalaman 60 m (200 kaki) dengan diameter lubang 25 cm (10 inchi) serta ditimbun dengan conductive coke (material yang dapat meningkatkan performa dan umur dari anoda). Sebuah kabel berkapasitas sesuai dengan arus yang timbul menghubungkan terminal negatif rectifier dengan jalur pipa. Output operasi yang dihasilkan dari rectifier diatur pada tingkat optimal oleh seorang ahli CP setelah sebelumnya melakukan berbagai pengujian termasuk diantaranya pengukuran potensial elektrokimia.
1.      Sacrifical anode (anoda korban)



      Anoda korban, menggunakan prinsip galvanik dimana struktur yang dilindungi dihubungkan dengan logam lain yang bersifat anodik. Pada saat ini, galvanik atau anoda korban dibuat dalam berbagai bentuk dengan menggunakan alloy (campuran logam) dari seng, magnesium dan alumunium. Potensial elektrokimia, kapasitas arus, dan laju konsumsi dari campuran logam ini lebih besar sebagai CP daripada besi
      Anoda galvanik dirancang agar memiliki voltase aktif (sebenarnya secara teknik memiliki potensial elektrokimia lebih negatif) lebih tinggi daripada logam yang terdapat pada struktur baja. Untuk mendapatkan CP yang efektif, potensial dari permukaan baja dipolarisasi (didorong) agar menjadi lebih negatif hingga permukaannya memiliki potensial yang seragam. Pada tahap ini, daya dorong yang dapat menyebabkan reaksi korosi menjadi tertahan. Anoda galvanik kemudian akan terus terkorosi memakan material anoda hingga suatu saat perlu diganti. Polarisasi disebabkan oleh laju arus dari anoda yang menuju ke katoda. Daya dorong bagi laju arus dari CP adalah perbedaan potensial elektrokimia antara anoda dan katoda.
      Proteksi Katodik yang menggunakan cara anoda korban pada prinsipnya adalah menghilangkan area anoda yang ada pada logam dengan menempelkan bahan lain yang lebih aktif pada struktur logam yang akan dilindungi.
Selanjutnya logam secara keseluruhan akan menjadi area katoda yang terlindungi selama bahan anoda korban masih ada yang melekat pada logam tersebut dan terdapat pada lingkungan (elektrolit) yang sama.


0 Response to "Proteksi Katodik ( Cathodic Protection)"

Posting Komentar

Powered by Blogger