Pola
Pola atau pattern
adalah suatu model yang memiliki ukuran dan bentuk yang sama dengan bentuk
produknya kecuali pada bidang-bidang tertentu yang disebabkan oleh
faktor-faktor lain seperti bidang pisah
(parting line), bentuk rongga (cavity), dan proses pemesinannya.
yang menyebabkan kesulitan untuk dibentuk langsung pada pola. Faktor-faktor
tersebut selanjutnya akan diantisipasi denganperhitungan penyusutan logam dan
toleransi pemesinannya. Untuk itu ada beberapa faktor diatas yang harus
diperhatikan pada saat perencanaan pola yaitu :
a. Bidang Pisah
(Parting line)
Fungsi dari
bidang pisah ini adalah memisahkan atau membuat partisi dari bagian pola bagian
atas (cope) dan dengan pola bagianbawah (drag). Untuk itu bagian
pola atas dan bawah harus memiliki acuan agar tidak mengalami kesalahan dimensi.
b. Penyusutan
Pola
Pada setiap pola
yang akan harus diketahui dahulu material apa yang akan digunakan untuk
pembuatan produk. Ukuran pola harus ditambahkan dengan ukuran penyusutannya,
setiap logam memiliki nilai penyusutan
berbeda, antara lain besi cor memiliki nilai penyusutan (shringkage)
sebesar 1%, aluminium 1,5% dan baja 2%.
c. Kemiringan
Pola
Setiap pola yang
akan dibuat harus memiliki kemiringan tertentu yaitu dengan tujuan agar pada
waktu pencabutan model dari cetakannya, pola tersebut tidak mengalami kerusakan
dan pada saat proses pencabutan pola dari
cetakannya. Kemiringan setiap pola tergantung pada tinggi rendahnya ukuran pola
tersebut jika ukuran dari suatu pola tinggi maka kemiringannya kecil, sedangkan
jika ukuran dari suatu pola rendah maka kemiringannya besar. Pada aplikasinya
dilapangan ternyata kemiringan yang dibuat tersebut adalah ±1⁰
dan juga dipengaruhi oleh faktor kesulitan suatu dari pola.
Bahan
dan Jenis Pola
Bahan-bahan yang
dipakai untuk pola yaitu kayu, resin, atau logam.Dalam proses pengecoran
tertentu atau khusus digunakan pola plaster atau lilin.
a) Pola Kayu
·
Kelebihan bahan pola
dari kayu yaitu:
·
Digunakan untuk pola
yang bentuk dan ukurannya rumit.
·
Mudah didapat.
·
Mudah
dikerjakan (proses pengerjaannya mudah)
·
Harganya murah.
Kekurangan bahan
pola dari kayu yaitu:
·
Tidak bisa mengerjakan produksi
massal.
·
Sering terjadi
penyusutan.
Syarat kayu
untuk pembuatan pola :
·
Kering sekali (jangan
melinting), kadar air 5-8%
·
Mudah dikerjakan mesin
atau tangan
·
Mempunyai serat-serat
halus
·
Tidak mudah retak atau
pecah kerena pengerjaan pencetakan
·
Digunakan untuk proses
cetakan tangan atau cetakan mesin.
b) Pola Logam
·
Kelebihan bahan pola
dari logam yaitu:
·
Bisa digunakan untuk
produksi massal
·
Mudah didapat.
Kekurangan dari
bahan pola logam yaitu:
·
Tingkat kesulitan
perjakan
·
Tidak bisa mengerjakan
pola yang rumit bentuk maupun ukurannya.
c) Resin
sintetis
Kelebihan bahan
pola dari resin sintetis yaitu:
·
Dapat digunakan untuk
bentuk dan ukuran yang rumit
·
Biasanya untuk produksi
massal
Kekurangan bahan
pola dari resin sintetis yaitu:
·
Harganya relatif mahal
dan sulit didapat
d) Lilin
Bahan pola dari
lilin biasanya dipakai untuk coran benda kecil, produksi masal dan pengecoran
paduan tingkat tinggi.
e)
Styrofoam
Pola dari Styrofoam
biasanya dipakai satu kali karena pola tersebut tidak dikeluarkan lagi dari
cetakan, cetakan yang dipakai adalah semen atau chemical moulding yang
tidak berpengaruh terhadap bahan pola.
f) Gips
Bahan pola dari
gips biasa dipakai untuk membuat benda tuang jumlahnya satuan, mengingat bahan
ini mudah pecah. Bahan pola ini biasanya dipakai untuk benda tuang dari
barang-barang seni, alat teknik dan sebagainya.Cara pembuatannya bisa secara
cetakan ukiran dan irisan.
Proses
manufaktur pola kayu memerlukan alat-alat kerja kayu (carpenter) yang
cukup mode rn, seperti gergaji mesin, alat penghalus permukaan, bor kayu, dan
alat-alat pahat. Proses pembuatanya sendiri cukup rumit karena alat ukur yang digunakan
memiliki panjang yang berbeda dengan ukuran normal akibat adanya nilai
penyusutan logam, untuk itu sangat diprlukan ketelitian pada saat pembuatanya.Pola
yang terbuat dari logam diproses dengan menggunakan mesin-mesin yang cukup
canggih seperti dengan menggunakan mesin CNC (computerize numerical control), Wire
cut, dan mesin konvensional seperti bangku bubut, freis, bor, dan gerinda.
Terima kasih infonya gan.
Lumayan buat nambah elmu.
Finishing Floor Hardener
Apa itu Resin.
----------