Asbes dan Asbestosis
Asbes atau asbestos adalah salah satu bahan tambang, terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Bahan ini memiliki kekuatan dan ketahanan tinggi terhadap api, panas, serta zat kimia. Tetapi tidak bisa diuraikan oleh alam.
Asbes banyak ditemukan di sekitar kita, pada umumnya digunakan untuk pembangungan gedung dan bahan isolasi. Beberapa barang yang biasa menggunakan asbes atara lain :
- Pipa semen dengan serat asbes
- Kampas kopling, kampas rem, dan komponen transmisi kendaraan bermotor
- Pelapis kabel listrik
- Pelapis pipa heater
- Panel anti api
- Produk atap bangunan, dll
Kerusakan pada material yang mengandung serat asbes ini akan menimbulkan debu asbes. Kegiatan memasang, mematahkan, menggergaji, mengebor, mencampakkan serta menghancurkan bahan yang mengandung asbes juga bisa melepaskan partikel serat asbes ke udara. Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam paru-paru, menyebabkan parut (fibrosis). Hal ini sering diabaikan dikarenakan penyakit yang ditimbulkan oleh partikel asbes ini biasanya baru timbul dalam jangka waktu antara 10-50 tahun. penyakitnya ini disebut Asbestosis
Apa itu Asbestosis..???
Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernapasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas. Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru, menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan penebalan pleura (selaput yang melapisi paru-paru).
Penyebab Asbestosis
Menghirup serat asbes bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut (fibrosis) di dalam paru-paru. Jaringan paru-paru yang membentuk fibrosis tidak dapat mengembang dan mengempis sebagaimana mestinya. Beratnya penyakit tergantung kepada lamanya pemaparan dan jumlah serat yang terhirup. Pemaparan asbes bisa ditemukan di industri pertambangan dan penggilingan, konstruksi dan industri lainnya. Pemaparan pada keluarga pekerja asbes juga bisa terjadi dari partikel yang terbawa ke rumah di dalam pakaian pekerja.
Gejala
Gejala asbestosis muncul secara bertahap dan baru muncul hanya setelah terbentuknya jaringan parut dalam jumlah banyak dan paru-paru kehilangan elastisitasnya.Gejala pertama adalah sesak napas ringan dan berkurangnya kemampuan untuk melakukan gerak badan. Sekitar 15% penderita, akan mengalami sesak napas yang berat dan mengalami kegagalan pernapasan.
Perokok berat dengan bronkitis kronis dan asbestosis, akan menderita batuk-batuk dan bengek. Menghirup serat asbes kadang-kadang dapat menyebabkan terkumpulnya cairan pada ruang antara kedua selaput yang melapisi paru-paru. Meskipun jarang, asbes juga bisa menyebabkan tumo pada pleura yang disebut mesotelioma atau pada selaput perut yang disebut mesotelioma peritoneal.
Mesotelioma yang disebabkan oleh asbes bersifat ganas dan tidak dapat disembuhkan. Mesotelioma umumnya muncul setelah terpapar krokidolit, satu dari 4 jenis asbes. Amosit, jenis yang lainnya, juga menyebabkan mesotelioma.Krisotil mungkin tidak menyebabkan mesotelioma tetapi kadang tercemar oleh tremolit yang dapat menyebabkan mesotelioma. Mesotelioma biasanya terjadi setelah pemaparan selama 30-40 tahun.
Kanker paru-paru akan terjadi pada penderita asbestosis yang juga merokok, terutama mereka yang merokok lebih dari satu bungkus sehari.
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan:
- batuk
- rasa sesak di dada
- nyeri dada
- kelainan kuku atau clubbing of fingers (bentuk jari-jari tangan yang menyerupai tabuh genderang).
Pada pemeriksaan fisik dengan menggunakan stetoskop, akan terdengar suara ronki. Untuk memperkuat diagnosis, biasanya dilakukan pemeriksaan berikut:
- Rontgen dada
- Tes fungsi paru-paru
- CT scan paru.
Pencegahan |
Asbestosis dapat dicegah dengan mengurangi kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja. Karena industri yang menggunakan asbes sudah melakukan kontrol debu, sekarang ini lebih sedikit yang menderita asbestosis, tetapi mesotelioma masih terjadi pada orang yang pernah terpapar 40 tahun lalu.
Untuk mengurangi risiko terjadinya kanker paru-paru, kepada para pekerja yang berhubungan dengan asbes, dianjurkan untuk berhenti merokok. Sementara itu guna menghindari sumber penyakit yang akan tersebar pada pihak keluarga, disarankan setiap pekerja untuk mencuci pakaian kerjanya di pabrik, dan menggantinya dengan pakaian bersih untuk kembali ke rumah. Sehingga semua pakaian kerja tidak ada yang dibawa pulang, dan pekerja membersihkan diri atau mandi sebelum kembali kerumah masing-masing.
Penyembuhan
Pengobatan suportif untuk mengatasi gejala yang timbul adalah membuang lendir/dahak dari paru-paru melalui prosedur postural drainase, perkusi dada dan vibrasi. Diberikan obat semprot untuk mengencerkan lendir. Mungkin perlu diberikan oksigen, baik melalui sungkup muka (masker) maupun melalui selang plastik yang dipasang di lubang hidung. Kadang dilakukan pencangkokan paru-paru. Mesotelioma berakibat fatal, kemoterapi tidak banyak bermanfaat dan pengangkatan tumor tidak menyembuhkan kanker.
Pengobatan suportif untuk mengatasi gejala yang timbul adalah membuang lendir/dahak dari paru-paru melalui prosedur postural drainase, perkusi dada dan vibrasi. Diberikan obat semprot untuk mengencerkan lendir. Mungkin perlu diberikan oksigen, baik melalui sungkup muka (masker) maupun melalui selang plastik yang dipasang di lubang hidung. Kadang dilakukan pencangkokan paru-paru. Mesotelioma berakibat fatal, kemoterapi tidak banyak bermanfaat dan pengangkatan tumor tidak menyembuhkan kanker.
Penanganan Material ASBES
- Mengidentifikasi bahan yang mengandung asbes dan memperhitungkan resiko yang bisa terjadi
- Jauhkan anak-anak dari daerah tersebut
- Menggunakan perlengkapan yang diperlukan seperti masker, kacamata, sarung tangan, dan pakaian ganti
- Menyiram material tersebut untuk mengurangi debu
- Meminimalkan jumlah orang yang kontak dengan material tersebut
- Dimasukkan dalam wadah tertutup rapat
Material Pengganti sebagai Alternatif ASBES
Di pasaran sudah terdapat material pengganti sebagai alternatif asbes yaitu :
- Kalsiboard (serat selulosa, silika, zat aditif, semen, dan air)
- Ardex (serat sintetis, serat selulosa, zat aditif, semen, dan air)
- Seng Eternit (serat sintetis, serat selulosa, zat additif, semen, dan air)
Pembuangan Limbah ASBES
- Jangan dicampur dengan material lain
- Simpan dengan wadah tertutup dan diangkut dengan truk tertutup yang menjamin limbah asbes tidak beterbangan
- Buang limbah di lokasi khusus yang mempunyai pemisah dengan tanah dan udara (bis beton/bungker)
- Jangan dibakar
0 Response to "Asbes dan Asbestosis"
Posting Komentar